Gernas Baku di Sidoarjo Pecahkan Rekor MURI
Guru Dan Murid Sekolah - Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Gernas Baku di Sidoarjo Pecahkan Rekor MURI, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
emis,
guru,
Honoler,
PNS,
Sekolah,
UNBK, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca. Gernas Baku di Sidoarjo Pecahkan Rekor MURI
Harianguru.com - Kegiatan "Gerakan Nasional Membaca Buku" (Gernas Baku) yang di adakan di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur Sabtu 5 Mei 2018 berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan jumlah terbanyak yakni Dua puluh ribu peserta yang hadir dalam Gernas Baku di Kahuripan Permai.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Asrofi, mengatakan, kegiatan ini dihadiri oleh sepuluh ribu anak, sepuluh ribu orang tua, ditambah dengan dua ribu guru pendamping dan ditambah juga lebih kurang seribu undangan
"Kegiatan Gernas Baku yang dilaksanakan pada saat ini, juga dilaksanakan di Kota Makassar dan dipantau langsung oleh Kemendikbud RI. Ini baru pertama kali dilaksanakan di Sidoarjo dengan peserta terbesar, sehingga masuk rekor MURI," katanya di Sidoarjo.
Ia pun mengatakan, peran keluarga sangat diperlukan sebagai penyelenggaraan pendidikan, dapat mendorong budaya literasi dan juga untuk membiasakan orang tua untuk membacakan buku terhadap anak dan mempererat hubungan emosional antara anak dan orang tua.
"Pada saat ini data yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo untuk lembaga PAUD dan TK tercatat 1.662 lembaga, dengan jumlah gurunya sekitar 6.800 orang lebih, dan jumlah peserta didik 52.000 anak," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan, di bulan Mei yang merupakan bulan pendidikan, dan Kabupaten Sidoarjo telah menentukan sikap memilih kegiatan nyata melakukan Gerakan Nasional orang tua membacakan buku untuk anak.
"Kegiatan ini merupakan implementasi refleksi untuk mereruskan prinsip Ki Hajar Dewantara yang tersirat pada tujuan pendidikan," katanya.
Ia menjelaskan, untuk membiasakan anak senang membaca harus diawali dari orang tua, karena orang tua harus memberi contoh, dengan gemar membaca akan meningkatkan kemampuan anak untuk mengoptimalisasi kemampuan berkomunikasi dan berbahasa sejak dini dengan baik.
"Dengan demikian anak-anak akan mampu memanfaatkan waktunya dengan baik dan mampu meminimalisir pemanfaatan gadget pada anak-anak," katanya.
Sementara Manager MURI, Ariani Siregar, menjelaskan bahwa Kabupaten Sidoarjo telah mencatatkan 21 kegiatannya terspektakuler di MURI Indonesia, dimulai sejak tahun 2004 dengan membuat selendang Bordir terpanjang.
"Dan pada saat ini MURI datang lagi ke Kabupaten Sidoarjo dengan mencatatkan kegiatan Gernas Baku dengan peserta terbanyak lebih dari 20.000 peserta yang merupakan urutan rekor MURI ke 8451," kata dia. (Hg44/Fuji Rachman).
Harianguru.com - Kegiatan "Gerakan Nasional Membaca Buku" (Gernas Baku) yang di adakan di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur Sabtu 5 Mei 2018 berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan jumlah terbanyak yakni Dua puluh ribu peserta yang hadir dalam Gernas Baku di Kahuripan Permai.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Asrofi, mengatakan, kegiatan ini dihadiri oleh sepuluh ribu anak, sepuluh ribu orang tua, ditambah dengan dua ribu guru pendamping dan ditambah juga lebih kurang seribu undangan
"Kegiatan Gernas Baku yang dilaksanakan pada saat ini, juga dilaksanakan di Kota Makassar dan dipantau langsung oleh Kemendikbud RI. Ini baru pertama kali dilaksanakan di Sidoarjo dengan peserta terbesar, sehingga masuk rekor MURI," katanya di Sidoarjo.
Ia pun mengatakan, peran keluarga sangat diperlukan sebagai penyelenggaraan pendidikan, dapat mendorong budaya literasi dan juga untuk membiasakan orang tua untuk membacakan buku terhadap anak dan mempererat hubungan emosional antara anak dan orang tua.
"Pada saat ini data yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo untuk lembaga PAUD dan TK tercatat 1.662 lembaga, dengan jumlah gurunya sekitar 6.800 orang lebih, dan jumlah peserta didik 52.000 anak," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan, di bulan Mei yang merupakan bulan pendidikan, dan Kabupaten Sidoarjo telah menentukan sikap memilih kegiatan nyata melakukan Gerakan Nasional orang tua membacakan buku untuk anak.
"Kegiatan ini merupakan implementasi refleksi untuk mereruskan prinsip Ki Hajar Dewantara yang tersirat pada tujuan pendidikan," katanya.
Ia menjelaskan, untuk membiasakan anak senang membaca harus diawali dari orang tua, karena orang tua harus memberi contoh, dengan gemar membaca akan meningkatkan kemampuan anak untuk mengoptimalisasi kemampuan berkomunikasi dan berbahasa sejak dini dengan baik.
"Dengan demikian anak-anak akan mampu memanfaatkan waktunya dengan baik dan mampu meminimalisir pemanfaatan gadget pada anak-anak," katanya.
Sementara Manager MURI, Ariani Siregar, menjelaskan bahwa Kabupaten Sidoarjo telah mencatatkan 21 kegiatannya terspektakuler di MURI Indonesia, dimulai sejak tahun 2004 dengan membuat selendang Bordir terpanjang.
"Dan pada saat ini MURI datang lagi ke Kabupaten Sidoarjo dengan mencatatkan kegiatan Gernas Baku dengan peserta terbanyak lebih dari 20.000 peserta yang merupakan urutan rekor MURI ke 8451," kata dia. (Hg44/Fuji Rachman).
0 Response to "Gernas Baku di Sidoarjo Pecahkan Rekor MURI"
Posting Komentar